Daftar Blog Saya

Rabu, 14 Maret 2012

TTS KEMBALI DILANDA BANJIR LANGGANAN

Kualin, CN – Akibat diguyur hujan selama dua hari, bencana banjir kembali melanda Kabupaten TTS, Sabtu (10/3) hingga menewaskan Anaci Taneo (60) seorang warga Desa Noemuke Kecamatan Amanuban Selatan. Selain korban tewas, banjir yang terjadi sekira pukul 15.00 Wita itu meluluhlantakan ratusan lahan perkebunan dan persawahan serta hewan ternak di lima desa. Tidak kurang dari 7.000 jiwa warga harus mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Bahkan, hampir semua perabot rumah tangga yang ada tersapu banjir dan hanya menyisakan sedikit perabot.

Seorang warga Dusun III desa Noemuke, Mina Selan yang ditemui koran ini Senin (12/3) dilokasi bencana mengatakan bahwa pada hari Sabtu (10/3) sekitar pukul 15.00 Wita ia mendengar suara gemuruh yang hebat dari arah sungai yang berada dibelakang rumahnya hingga tanah yang dipijak bergetar. Hal tersebut membuat mereka berhamburan keluar rumah. Tiba-tiba air setinggi lutut orang dewasa masuk dan menyapu rumah mereka. Hampir semua barang yang ada didalam rumah terbawa arus sungai yang meluap sangat deras dan datang secara mendadak tersebut. Anak laki-lakinya yang berumur 7 tahun bernama Alen Babys nyaris hanyut, untung dapat diselamatkan ayahnya dengan memegang batang leher anak itu. “Kejadiannya secara tiba-tiba hingga kami tidak sempat menyelamatkan barang berharga kami, anak ini (Alen-red) hampir saja hanyut untung dia punya bapak cepat pegang dia di batang leher” tutur Mina.

Kepala Desa Noemuke, Usman Tety kepada Citra Nusantara mengisahkan, sebelum kali tersebut meluap, warga mendengar bunyi gemuruh yang sangat keras, bahkan menggetarkan tanah. Sehingga mereka berhamburan keluar.

Beberapa saat kemudian, air kali tersebut meluap dan mengalir melewati perkampungan. Saat itu, kata Usman, korban bersama suaminya mencoba melihat derasnya arus sungai. Namun karena kurang hati-hati, korban terseret arus sungai dan baru ditemukan Minggu siang dalam keadaan tidak bernyawa.Ratusan rumah tergenang dan puluhan lainnya hanyut dibawa banjir bersama peralatan rumahnya. Belum diketahui jumlah kerugian materialnya. Namun ribuan hektare lahan pertanian dipastikan gagal panen.

"Kerugian material kami belum bisa pastikan. Tapi kalau untuk lahan kebun jagung, semua rata dengan tanah. Ada juga ternak yang hilang paling banyak ayam, kambing dan babi," jelas Usman.
Untuk sementara bantuan diturunkan dan dibagikan di dusun 2 dan 3. Menurut Teti banjir menelan korban jiwa, yakni Anarci Snae (60) dan merendam  572 rumah serta 400 ha jagung siap panen dan ratusan ternak kecil dan besar.

Sementara itu, pantauan Citra Nusantara Senin, (12/3) ratusan rumah korban di dusun 3 desa Toineke tampak masih digenangi banjir. Para penghuni tinggal pergi dan menutup rumah mereka. Ternak babi dan sapi serta kambing dikeluarkan dari kandang dan diikat di sekitar jalan trans selatan TTS.

Bupati TTS, Paulus V. R. Mella ketika bersama Ketua DPRD Eldath M. M. Nenabu, Dandim 1621 Letkol (Kav) Ferry Firmansyah dan Kapolres TTS AKBP Agus Hermawan serta sejumlah anggota DPRD ketika meninjau lokasi bencana mengatakan Bupati menghimbau kepada masyarakat di sekitar kali Noemuke agar meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Dinas Sosnakertrans, Badan Penanggulangan Bencana serta Dinas Kesehatan untuk turun tangan.

"Kerugian belum bisa dipastikan karena masih di data. Tapi yang pasti bahwa lahan jagung dan padi banyak sekali yang rusak. Sehingga sudah pasti gagal panen. Kemudian Dinas Kesehatan harus antisipasi karena masyarakat yang mengungsi rentan dengan penyakit, terutama diare dan malaria. Jadi pemerintah sudah laksanakan tanggap darurat dengan bantuan tenda dan bahan makanan," jelas Paulus.
Paulus menambahkan, wilayah yang paling parah adalah Desa Oebelo dan Desa Noemuke. Sementara, menurut catatan, wilayah tersebut telah mengalami bencana sebanyak dua kali sejak awal Januari lalu. Untuk itu ia mengharapkan kepada masyarakat yang berada di Noemuke agar tidak kembali membangun rumah di lokasi yang terkena bencana sehingga bisa meminimalisir resiko terkena bencana pada waktu mendatang.
Bupati TTS juga menambahkan masyarakat agar mengantisipasi mewabahnya penyakit yang disebabkan banjir ini. Untuk itu pihak pemerintah telah meminta kepada pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk turut membantu masyarakat yang terkena bencana. Ia berharap kondisi masyarakat yang telah terkena bencana jangan diperparah lagi dengan penyakit lain sebagai dampak ikutan.
Namun hingga Senin (12/3) pukul 19.00 wita belum ada aktivitas dari pihak medis yang ada dilokasi bencana.

TNI Siap Bantu

Pada kesempatan itu, Dandim 1621 TTS Letkol (Kav) Fery Firmansyah ketika bersama rombongan Bupati saat meninjau lokasi bencana mengatakan pada prinsipnya TNI selalu siap mambantu pemerintah kabupaten dalam membantu masyarakat yang terkena bencana. “Kita selalu siap kapanpun untuk membantu masyarakat kalau diminta oleh Pemda,” katanya.
Selain itu juga pada kesempatan itu sebanyak 50 anggota Kodim 1621 TTS telah berada dilokasi dan membangun Posko di desa Toineke dan membantu menurunkan bantuan dari Pemda berupa 5 ton beras, 15 dus ikan sardin, 48 dus mie instan, 24 dus aqua, gula pasir, kopi dan teh.

DPRD Dukung Penganggaran Secara Politis

Ketua DPRD TTS, Eldath Nenabu mengatakan pihak legislatif sepenuhnya mendukung pemerintah dalam kebijakan penganggaran jika ada usulan perubahan anggaran yang akan disampaikan pada APBD Perubahan mendatang. Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam melayani masyarakat yang terkena bencana.
Selain itu juga Eldat mengharapkan agar Pemda menghindari hal-hal yang bersifat mengulur pencairan dana terutama yang berkaitan dengan penanggulangan bencana. Hal ini dimaksudkan agar hal-hal yang bersifat administrasi tidak memperlambat proses bantuan yang ditujukan kepada korban banjir.
Turut hadir pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD TTS, Ampere Selan, Ketua Fraksi Golkar Yoksan D. K. Benu, anggota DPRD David Boimau serta sejumlah pimpinan SKPD.

Hingga berita ini diturunkan, Rabu (14/3) satuan TNI dari Kodim 1621 TTS bersama masyarakat diwilayah desa Toineke sudah mulai membersihkan lumpur disekitar halaman rumah serta kegiatan belajar mengajar pada SD Inpres Kiufatu besok Kamis, (15/3) sudah mulai dilaksanakan. Kegiatan pada sekolah ini dimulai dengan pembersihan lantai yang tergenang lumpur pada hari ini.
Sementara itu, informasi lain yang dihimpun Citra Nusantara, sejumlah masyarakat desa Toineke mengeluhkan ketidakhadiran Kepala Desa Toineke, Kecamatan Kualin Alexander Kmio. Menurut mereka, Kepala Desa hadir pada hari Jumat, (9/3) pada saat banjir melanda. Namun keesokan harinya ia berangkat ke Kupang untuk urusan keluarga dan hingga saat ini belum kembali. Hal ini mengundang tanda tanya masyarakat bahwa kepala desa hanya mementingkan urusan pribadi, smentara masyarakat yang dilanda musibah tidak diperhatikan. Untuk mengatasi masalah ini, seluruh administrasi desa dilaksanakan oleh Sekretaris Desa Toineke bersama para Kepala Urusan dan Camat.
Camat Kualin Simon O. G. Manu ketika dihubungi koran ini pertelepon, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sejak hari Sabtu, Kepala Desa Toineke Alexander Kmio pergi ke Kupang untuk urusan pribadi, namun sudah memberikan kewenangan kepada para Kepala Urusan yang ada untuk membantu masyarakat bersama mangatasi dan menanggulangi dampak ikutan yang ada. (R-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar